PEMASARAN INTERNASIONAL
Nama-nama kelompok :
Ma’rifah
C 201 11 051
Delvin Eunike wile C 201 11 052
Tiara Angraini
C 201 11 071
Atika Chairunnisa C
201 11 081
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi utama pemasaran adalah untuk
menciptakan dan menjual apa yang diinginkan pembeli, bukan sekedar menjual apa
yang paling mudah diciptakan. Untuk itu, apa sebenarnya yang dibutuhkan
konsumen harus dinilai melalui riset pemasaran, dengan demikian perusahaan
dapat menyesuaikan aktivitasnya dengan pemasaran yang optimal melalui pemuasan
kebutuhan tersebut. Peran riset
pemasaran sama pentingnya baik dalam pemasaran domestic maupun dalam pemasaran
internasional.
Perbedaan
lingkungan internasional membuat pelaksanaan riset pemasaran makin sulit.
Pertimbangkanlah informasi riset yang dibutuhkan oleh pemasar internasional
yang potensial ini agar mereka dapat mengambil keputusan bagaimana menjalankan
riset pemasaran tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
RISET GLOBAL (Riset Pemasaran Internasional)
2.1
Pengertian
Riset Pemasaran
Istilah riset pemasaran (marketing research) mengacu pada pengumpulan,
analisis, dan penyajian informasi yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan
dengan baik. Fokus dari riset pemasaran adalah masalah atau proyek khusus
dengan suatu awal dan akhir. Riset pemasaran berbeda dengan intelijen pemasaran (marketing
intelligenci), di mana informasi dikumpulkan dan dianalisis secara terus
menerus. Sedangkan, intelijen adalah informasi yang sudah dievaluasi yang
kredibilitas, pengertian, dan pentingnya tidak bisa dipungkiri.
Dalam praktik, istilah riset pemasaran dan
istilah riset pasar (market research) sering
kali digunakan secara bertukaran. Riset pemasaran secara konseptual berbeda
dengan riset pasar. Riset pasar ruang lingkupnya lebih sempit, karena riset ini
menekankan pada informasi konsumen yang ada sekarang dan yang potensial_siapa
mereka; mengapa mereka membeli suatu produk atau jasa; dan di mana mereka
membelinya, apa yng mereka beli, dan bagaimana mereka membelinya. Riset
pemasaran adalah iformasi riset pasar ditambah dengan informasi yang berhubungan
atau berkaitan dengan varibel bauran
pemasaran (marketing informasi system) adalah pengaturan riset pasar, riset
pemasaran, dan intelijen pemasaran dalam suatu sistem yang dapat diterapkan.
Disamping kesamaan prosedural, riset
pemasaran internasional berbeda dari riset pemasaran domestik dalam tiga hal
pokok:
1. Riset pemasarn
internasional mempertimbangkan efek lingkungan internasional pada keseluruha
perusahaan sebagai sesuatu yang berorientasi –laba (profil oriented).
2. Banyak konsep dan kerangka
kerja (seperti, segmentasi pasar), yang merupakan inti dari pengambilan
keputusan pemasaran si arena domestik mungkin tidak dapat dipakai dalam
pemasran internasional, bukan karena konsep itu tidak dapat ditransfer, tapi
karena informasi yang diperlukan untuk melakukan transfer tersebut tidak
tersedia.
3. Akhirnya sifat
etnosentris pada pemasaran membuat perbedaan budaya antarbangsa menjadi faktor
penting.
2.2 KERANGKA KERJA RISET PEMASARAN INTERNASIONAL
2.2 KERANGKA KERJA RISET PEMASARAN INTERNASIONAL
Kebanyakan studi riset pemasaran dilakukan
melalui suatu urutan tugas:
·
Mendefinisikan
masalah dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen.
·
Mengidentifikasi
sumber informasi alternatif.
·
Merencanakan dan
melaksanakan pengumpulan data.
·
Menganalisis
data dan menyiapkan laporan
2.2.1 Mendefinisikan
Masalah
Tugas pertama ini, yang kelihatannya
sangat sederhana, bisa menjadi tugas yang sangat penting dalam keseluruhan
studi. Dalam mendefinisikan masalah, ada
dua pertimbangan penting yaitu struktur pasar dan konsep produk. Struktur pasar
mengacu pada luas pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing dan pangsa pasar
mereka, dan saluran yang digunakan untuk mendekati pasar. Pentingnya struktur
pasar dalam definisi masalah diperklihatkan oleh suatu studi Reader’s Digest tahu 1963, yang melaporkan bahwa konsumen
Prancis dan Jerman lebih banyak memakan spaghetti dibanding konsumen Italia.
Penemuan ini salah. Studi tersebut hanya memperhatikan spaghetti kemasan,
spaghetti bermerek, dan bukan konsumsi total spaghetti. Spaghetti Italia tidak
dikemas dan tidak bermerek, sehingga hasil dari studi itu sama sekali tidak
sah. Peneliti Reader’s Digest seharusnya
mendefinisikan secara jenis tentang jenis konsumsi spaghetti yang dikaji di
setiap negara yang berbeda. Selain itu, suatu produk dapat dipandang secara
berbeda dalam budaya yang berbeda.
2.2.2 Mengidentifikasi Sumber Informasi
Alternatif
Setelah masalah didefinisikan, harus
ditentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana
mendapatkannya. Dalam beberapa kasus, studi bisa saja terbatas pada data
sekunder (secondary data),yaitu
informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Data ini bisa
saja tersedia bebas (contohnya, statistik pemerintah), dengan harga tertentu
(contohnya, persediaan riset gabungan), atau melalui sumber distribusi terbatas
(contohnya statistik asosiasi perdagangan).
Kadang-kadang data internal juga
berguna. Oleh sebab itu, arsip-arsip yang ada dapat memberikan informasi
penting untuk memahami masalah yang terjadi.
Dalam hal penyelidikan sumber sekunder
atau data internal tidak cukup untuk memberikan informasi yangdiperlukan, maka
data primer harus dikumpulkan dari awal melalui wawancara dan pengumpulan
informasi langsung lainnya. Data primer dapat dikumpulkan dengan berbagai cara,
dari perwakilan asosiasi perdagangan, ahli-ahli pemerintahan, personil
manajerial, dan / atau publik yang membeli.
2.2.3 Pengumpulan
Data
Pengumpulan data yang aktual harus
direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati. Harus diingat, untuk menemukan
sumber data yang andal dan dapat digunakan akan memakan waktu. Memang
demikianlah halnya apabila mencari beberapa sumber secara bersamaan. Pada
kenyataannya, pencarian tersebut dapat memberikan hasil yang semakin menurun (decreasing return), kecuali jika
perusahaan memiliki personil yang mengerti negara itu dan dapat memperkirakan
kemajuan yang sudah dicapai.
Pertanyaan wawancara harus diuji
kepantasannya, agar hasilnya dapat sesuai dengan yang diinginkan. Pendekatan
yang baik adalah melakukan wawancara tingkat-profesional dalam dua tahap :
1.
Mengumpulkan data dasar
dan
2.
Menyelidiki pertanyaan
wawancara yang tidak teranstisipasi pada awal proyek.
Begitu data dasar telah dikumpulkan,
proses koreksi-silang dapat dimulai. Langkah ini menuntut semua informasi tersebut
dibahas secara serius untuk memastikan relevansi dari data-data itu.
Koreksi-silang menentukan keandalan data dengan membandingkan sumber yang satu
dengan sumber yang lain. Koreksi silang penting dalam dokumentasi kriteria yang
digunakan oleh tim proyek untuk menentukan keandalan data yang dikumpulkan.
2.2.4 Analisis,
Interpretasi, Dan Penyiapan Laporan
Sebagai langkah akhir, yaitu penyiapan
laporan, data harus dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam penyiapan laporan
ini, sifat budaya suatu negara juga harus diperhatikan. Sebagai contoh, dalam
suatu pengkajian pasar bir, ditemukan bahwa bir di negara-negara Eropa Utara
dianggap sebagai minuman beralkohol, akan tetapi di negara-negara Mediterania
dianggap sebagai minuman ringan. Oleh sebab itu, produk lain yang terdaftar
sebagai minuman alternatif untuk bir dapat mempengaruhi penemuan riset
tersebut.
Laporan harus lengkap, faktual, dan
objektif. Hal ini sangat penting untuk mengkomunikasikan keandalan dan juga
keterbatasan fakta yang disajikan. Untuk itu, aspek-aspek berikut harus
diperhatikan dalam laporan :
1.
Sumber data harus
diidentifikasi. Sumber data yang berbeda akan memberikan tingkat keyakinan yang
berbeda pula. Sebagai contoh, informasi
tentang suatu negara di Dunia Ketiga yang diperoleh dari United States Agency for Internasional Development mungkin lebih
dapat dipercaya dibanding informasi yang diberikan oleh pemerintah negara
tersebut.
2. Proyeksi data harus
dijelaskan. Oleh sebab itu, pehitungan statisk sedapatmungkin harus
disederhanakan
3.
Identitas para
narasumberharus dicantumkan termasuk jabatan atau kualifikasi mereka.(ketentuan
ini tidak berlaku pada riset konsumen). Namun jika identitas
narasumber,diarahasiakan persyaratan ini dapat dilonggarkan.
4.
Alternatif tidakan yang
dikebangkan dari analisis dan interpretasi data harusditandai,seperti memberi
tanggung jawab yang jelas kepada menajemen untuk menyeleksi tindakan yang
dapat.
2.3 Informasi yang Diperlukan Pemasar Internasional
2.3 Informasi yang Diperlukan Pemasar Internasional
Sifat keputusan pemasaran tidak
berbeda di setiap negara, yang berbeda adalah lingkungannya. Untuk alasan ini,
jenis informasi yang diperlukan guna melengkapi studi pemasaran dapat berbeda
dari satu negara ke negara lain. Sebagai contoh, dalam suatu situasi persaingan
di mana seorang pemasar bebas menetapkan harga, suatu analisis persaingan yang
terinci harus dibuat. Akan tetapi, disuatu negara yang penetapan harganya
dilakukan oleh pemerintah, maka informasi atas analisis biaya pemerintah akan
jauh lebih penting. Lingkungan sangat menentukan jenis informasi yang
dibutuhkan, oleh sebab itu pekerjaan riset pemasaran internasional agak berbeda
dari pekerjaan riset pemasaran domestic.
2.3.1 Informasi
Pasar
Riset pasar (market research) diperlukan untuk menguji, memasuki, atau
meninggalkan suatu pasar, dan mngukur kinerja pasar, pangsa pasar, performanse
research)neliputi besarnyapasar, atau untuk mebandingkan kinerja perusahaan
terhadap standar tertentu atau untuk memproyeksikan kemungkinan hasilnya dimasa
yang akan datang. Potensipasar(market potential) pengacupada permintaan total
pasardalam kondisi optimal; ramalan pasar(market forecast)menujukan tingkat permintaan
pasaryang diharapkan dalam kondisi tertentu.
·
Pangsa pasar (market share) mengacu
pada proporsi total penjualan perusahaan dalam suatu industri selama waktu
tertentu, biasanya satu tahun. Pangsa pasar yang dikuasai oleh para pesaing
menentukan strategi pemasaran bagi suatu perusahaan. Pesaing dengan pangsa
pasar yang baik akan mempunyai keunggulan biaya atas lwan-lawannya. Keunggulan
biaya ini dapat diteruskan kepada pelanggan melalui harga yang rendah, yang
pada gilirannya memperkuat genggaman perusahaan tersebut atas pasar. Karena
pentingnya strategi pngsa pasar, maka perusahaan bisnis melakukan pengawasan
yang tetap terhadap fluktuasi pangsa pasar tersebut. Data yang diperoleh dari
asosiasi-asosiasi industri, jika dianalisis secara tetap, biasanya
memperlihatkan pangsa pasar masing-masing perusahaan.
·
Informasi penjualan (sales informasion) yang
lalu dapat dianalisis dalam cara yang berbeda : dengan jumlah keuntungan dari
produk-produk yang berbeda, dengan produktivitas penjualan kawasan (contohnya,
Amerika Latin atau Eropa Timur), atau dengan tipe konsumen. Analisis penjualan
dapat menunujukan berbagai masalah dengan tepat.
·
Ramaln penjualan sales forecast)
mengacu pada perkiraan penjualan atas suatu produk di masa datag selama periode
tertentu. Ramalan penjualan adalah satu-satunya dasar yang paling penting dalam
mempersiapkan anggaran.
2.3.2 Informasi
produk
riset produk (product research)
berarti riset lini produk dan riset produk individual. Jenis riset ini perlu
untuk menambah, menghapus, atau untuk mengganti produk.
suatu perusahaan yang beroperasi di luar
negeri harus sering memutuskan lini produk mana yang harus ditambah, mana yang
harus dikurangi, dan mana yang peremajaan. Keputusan ini memerlukan berbagai
informasi. Perhatikan contoh ini. Sebuah perusahaan besar produk kertas yang
memproduksi suatu lini kertas tulis mahal, dan juga jenis produk kertas
lainnya. Perusahaan tersebut memiliki sekitar 30 persen pangsa pasar di Amerika
Latin, tetapi permintaan telah tetap selama beberapa tahun. Sebagai bagian dari
program untuk lini produk, perusahaan ingin tahu apakah telah terjadi perubahan
di lingkungan kantor di negara-negara Latin yang membuat pemakaian kertas mulai
ditinggalkan. Dengan kata lain, haruskah lini produk tersebut dihapuskan?
Perusahaan melakukan riset pemasaran untuk menemukan jawaban dari masalh ini.
Seorang manajer dapat juga memerlukan
informasi riset pemasaran atas masing-masing individu produk. Karena suatu
produk haru melewati siklus hidup, maka program pemasaran juga harus
dikembangkan sesuai tahapan siklus hidup tersebut. Untuk itu, sangat penting
untuk menempatkan produk pada kurva siklus hidupnya guna memilih program
pemasaran yang tepat. Dengan demikian, riset pemasran dapat menjadi nilai nyata dalam penahapan siklus hidup produk di
setiap negara.
2.3.3
Informasi
promosi
Riset
promosi (promotion research) menunjukkan riset untuk periklanan dan penjualan perorangan
(personal selling). Perusahaan terlebih dahulu membicarakan penemuan riset
objektif sebelum mengeluarkan uang untuk kampanye periklanan guna memilih pesan
dan daya tarik yang tepat, dan membuat pilihan media yang paling baik.
2.3.4
Informasi
Distribusi
Riset distribusi (distribution research)
terdiri dari riset saluran dan riset lokasi. Riset saluran (channel research)
dapat membantu perusahaan memutuskan saluran mana yang harus di pakai untuk
mendistribusikan produknya. Riset pemasaran dapat memberikan informasi tentang
tersedianya saluran dan apa keinginan mereka. Riset lokasi (location research)
memperhatikan keputusan tentang pergudangan, persediaan, dan transportasi.
2.3.5
Informasi
Harga
Suatu
perusahaan menetapkan harga produknya sesuai dengan tujuan jangka-pendek dan
jangka-panjang. Untuk menetapkan harga, informasi tentang kemampuan konsumen
untuk membayar, reaksi penyalur, dan pengaruh harga pada permintaan adalah
penting. Studi yang mengukur persepsi public akan mutu produk sehubungan dengan
harga juga membantu dalam pengambilan keputusan tentang harga.
2.3.6
Informasi
lingkungan
Dalam
mengkaji pemasaran internasional suatu Negara asing, para peneliti harus
memperhitungkan lingkungan Negara asing tersebut dengan semua aspeknya : hukum,
politik, sisial, budaya, dan sikap, sebagaimana diperlihatkan oleh perilaku
pembelian para konsumen dan praktik bisnis dari perusahaan di Negara itu. Pada
dasarnya, keakraban dengan lingkungan sama pentingnya, baik dalam pemasaran
domestik maupun dalam pemasaran internasional, akan tetapi pengetahuan akan
lingkungan domestik dapat lebih mudah timbul dari pengalaman pribadi.
2.3.7 Informasi
Riset Umum
Sebagai tambahan pada kategori yang
lebih spesifik yang telah dibahas, semua riset pemasaran memerlukan empat
kelompok umum dari keseluruhan informasi sebagai berikut.
1. Informasi
umum tentang :
a.
Kondisi jenis-komunitas
(contoh, peristiwa politik seperti kampanye dan pemilihan umum; peristiwa
budaya seperti pecan raya dan perayaan khusus tahunan yang bernuansa etnik atau
agama; peristiwa nasional seperti pecan olahraga, kejuaraan,dan hari libur).
b.
Kondisi bisnis (contoh,
etika bisnis dan asosiasi tradisional)
c.
Kondisi gaya hidup dan
kehidupan, yaitu, kebiasaan sosial dan budaya serta hal-hal tabu (contoh, batas
usia menikah bagi pria dan wanita dan peran wanita dalam masyarakat).
d. Kondisi
ekonomi umum (contoh, standar hidup dari berbagai kelompok manusia dan
infrastruktur ekonomi – transportasi, aliran listrik,dan komunikasi).
2. Informasi
industri tentang keputusan pemerintah yang mempengaruhi industri; tersedianya
sumberdaya (contoh, buruh dan tanah); pesaing sekarang dan potensial (yaitu,
informasi umum tentang pasar mereka dan persoalan mereka); persaingan dengan
perusahaan AS, perusahaan lokal, dan atau perusahaan Negara ketiga ; kebijakan
industry, tindakan bersama dalam industry, dan sebagainya.
3. Studi-informasi
terkait : mengadakan data tambahan untuk melengkapi studi riset pasar tertentu.
Contohnya , suatu studi mengenai potensi pasar membutuhkan informasi atas
penawaran dan permintaan di area pasar untuk kepentingan saat ini dan potensial
(contoh, kapasitas, konsumsi, impor, ekspor). Di lain pihak, studi mengenai
pengenalan produk baru memerlukan informasi tentang produk yang ada,
pengetahuan teknis yang tersedia di Negara tersebut, sumber bahan baku, dan
petunjuk untuk usaha patungan (joint venture).
Jumlah
informasi yang dikumpulkan dalam suatu kasus tertentu tergantung pada hubungan
biaya-manfaat (cost-benefit) dari informasi tersebut. Contohnya, kita asumsikan
sebuah perusahaan mempunyai peluang untuk mengekspor mesin ke Kenya. Walaupun
biasanya sebelum melakukan pengiriman perusahaan terlebih dahulu melakukan
pengecekan untuk memastikan apakah importer tersebut dapat dipercaya, namun
demikian suatu penundaan dapat menghancurkan suatu transaksi. Perusahaan
memperhitungkan bahwa, jika importer tersebut tidak melakukan pembayaran
seperti ditetapkan, maka akan terjadi kerugian 2.000 dolar setelah
memperhitungkan uang muka dari importir tersebut. Di lain pihak, perusahaan
dapat meminta perusahaan riset pasar melakukan suatu studi atas kredit yang
tersedia dibayar oleh importir sebesar
3.000 dolar dalam jangka waktu yang sangat pendek. Dengan kata lain, biaya
menghasilkan manfaat dan studi tersebut tidak membebaninya. Contoh ini, terlalu
sederhana untuk mengilustrasikan pentingnya hubungan biaya dan manfaat dalam
hal waktu dan uang sebelum memutuskan untuk melakukan riset pemasaran.
2.4 Mengumpulkan
Data Sekunder di Dalam Negeri
Ada dua jenis data –
primer dan sekunder Data primer dikumpulkan oleh peneliti, Data sekunder, di
lain pihak, merupakan informasi yang dikumpulkan oleh seseorang yang lain –
oleh individu atau oleh organisasi.
2.4.1
Sumber
Data
Ada lima sumber
informasi di AS: badan usaha internasional, pemerintah, AS, perusahaan
konsultan, kantor-kantor pemerintah urusan luar negeri, dan bank.
Badan
internasional perserikatan bangsa bangsa (PBB),
Bank Dunia, dan dana moneter internasional (international monetary fund/IMF
) mengumpulkan berbagai informasi ekonomi dan sosial di berbagai Negara di dunia. Informasi ini tersedia untuk umum.
) mengumpulkan berbagai informasi ekonomi dan sosial di berbagai Negara di dunia. Informasi ini tersedia untuk umum.
Pemerintah Amerika Serikat Departemen
perdagangan AS adalah satu-satunya sumber yang paling penting untuk informasi
sekunder. Empat delapan kantor wilayah administrasi perdagangan internasional
dan 19 kantor puluh cabang Departemen Perdagangan AS di kota-kota besar AS dan di Puerto Rico memberikan informasi dan
nasehat ekspor dari profesional bagi para pengusaha. Setiap kantor dikepalai
oleh seseorang direktur, didukung oleh ahli-ahli perdagangan dan staf
perdagangan lainnya. Para profesional ini dapat membantu para pengambil
keputusan perusahaan untuk mendapatkan suatu pemahaman dasar atas peluang yang
menguntungkan dalam usaha ekspor dan membantu mereka mengevaluasi potensi pasar
perusahaan di luar negeri.
Perusahaan
Konsultan AS Banyak perusahaan konsultan manajemen
(termasuk kantor akuntan) mengkhususkan diri melayani bisnis AS di luar negeri.
Beberapa dari perusahaan ini melakukan riset asli. Penemuan-penemuan mereka
tersedia untuk para pemasar internasional. Salah satu dari perusahaan ini
adalah Business International Corporation, satu divisi dari the Economist.
Perusahaan konsultan ini mengeluarkan sejumlah publikasi (buletin yang
diterbitkan secara periodic, studi yang diterbitkan secara tepat, dan studi
khusus).
Kantor pemerintah Asing di AS
Hampir
semua Negara memiliki kedutaan di Washington D.C. selain itu, Negara-negara ini
juga mempunyai kantor konsulat dan misi PBB di New York City. Suatu Negara
mungkin saya mempunyai lebih dari satu kantor konsulat di Amerika Serikat.
Bank
Multinasional AS Bank-bank AS yang aktif di dunia
(misalnya, Citicorp, bank America Corp, chase Manhattan Bank), dan
cabang-cabang bank asing di AS merupakan sumber tambahan untuk informasi
sekunder. Banyak dari bank ini memiliki perpustakaan.
2.4.2
Keunggulan
Riset Sekunder di Dalam Negeri
Melakukan riset
sekunder di AS lebih murah dan memakan sedikit waktu disbanding melakukan riset
di luar negeri. Riset dalam negeri mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan
proyek di tingkat rendah: tidak ada kontak yang dilakukan dengan luar negeri,
dan tidak ada keputusan tingkat tinggi yang harus dibuat dalam meneliti pasar
di luar AS. Melakukan riset di lingkungan dalam negeri memudahkan komunikasi
dengan narasumber. Lagi pula, permintaan akan jenis informasi tertentu
seringkali lebih baik diterima dari sumber luar negeri yang berlokasi di AS
karena tekanan politik dan pelanggan bisnis tidak menghalangi. Riset tentang
lingkungan luar negeri yang dilakukan di AS juga lebih objektif karena para
peneliti tidak dibatasi oleh kebiasaan atau adat-istiadat luar negeri. Para
peneliti juga dapat memakai standar kualitas dan analisis sama seperti yang
digunakan pada proyek yang berkaitan dengan bisnis domestik.
2.4.3
Kelemahan
Riset Sekunder Dalam Negeri
Riset sekunder yang
diadakan di AS memiliki banyak keterbatasan. Pertama, informasi terbaru tentang
Negara yang diriset mungkin langka di AS. Di samping itu, ada tenggang waktu
antara pengumpulan data di Negara asing dengan pengirimannya ke AS.
Selanjutnya, mungkin banyak hal yang tidak tercakup dalam lingkungan luar
negeri yang pada akhirnya akan ditanggung dalam proyek.
2.5. Riset Sekunder di Luar Negeri
2.5. Riset Sekunder di Luar Negeri
Alternatif melakukan
riset sekunder di AS adalah melakukan riset sekunder di luar negeri. Harus
diakui bahwa informasi yang melimpah tersedia di AS, baik dari sumber
pemerintah maupun dari sumber swasta yang tidak ditemukan di kebanyakan Negara
didunia, termasuk Negara-negara maju sekali pun. Namun, sejak perang Dunia II,
minat dalam pengumpulan informasi sosial ekonomi telah meningkat dengan pesat.
Sebagai Negara yang maju secara ekonomi, mengumpulkan dan mempublikasikan
informasi statistik mengenai masalah ekonomi secara tetap menjadi penting. Pada
kenyataannya, boleh dikatakan bahwa tersedianya data sekunder yang andal secara
langsung berkaitan dengan tingkat perkembangan ekonomi suatu Negara. Bahkan di
antara Negara-negara Dunia ketiga, kegiatan mengumpulkan-data telah
ditingkatkan dengan baik sejak tahun 1970-an. Hal ini merupakan bagian
pelengkap terhadap upaya PBB untuk memberi kesan mengenai keinginan suatu
Negara untuk memiliki informasi statistik nasional yang baru dan akurat.
2.5.1
Sumber
Informasi Luar Negeri
Berikut ini adalah
sumber utama informasi sekunder untuk pemasar internasional.
Sumber
pemerintah Satu-satunya sumber penting informasi
sekunder disuatu Negara adalah pemerintah nasional. Kualitas dan kuantitas
informasi berbeda untuk setiap Negara, akan tetapi dalam kebanyakan kasus
informasi statistik penduduk, standar konsumsi, produksi industri, impor dan
ekspor, tingkat harga, tenaga kerja, dan lain-lain tersedia dengan baik.
Sumber
Swasta Di banyak Negara ada beberapa
perusahaan konsultan swasta (seperti Gallup Research, Business International
Corporation, New York City; dan Predicasts, Cleveland, Ohio) yang mengumpulkan
dan menjual informasi komersial.
Lembaga
Riset Asosiasi perdagangan, Universitas, dan Sumber-sumber Lainnya Walaupun
tidak semua Negara di dunia memiliki asosiasi perdagangan atau lembaga riset,
baik di Negara maju maupun Negara sedang berkembang (seperti India, Korea
Selatan, Mesir), namun sumber tersebut dapat menjadi sumber penting data
sekunder. Di beberapa Negara, data-data tersebut disusun dengan bantuan badan
internasional dan/atau pemerintah. Informasi dari sumber ini dapat dilihat dari
kedutaan AS yang tepat.
Bisnis Lokal Perusahaan
AS dapat melakukan kontak dengan satu atau lebih perusahaan di Negara asing.
Kontak ini dapat menjadi sumber penting data sekunder. Meskipun tidak ada data
yang dapat dikumpulkan dari perusahaan itu sendiri, mereka dapat mengumpulkan
dan mengkomunikasikan data yang tersedia melalui sumber lokal lainnya seperti
yang disebutkan terdahulu.
Kedutaan
AS Kedutaan AS (termasuk sumber daya badan
pemerintah lainnya di luar negeri seperti Agency
for International Development) dapat juga memberikan data sekunder atas
suatu Negara. Personil kedutaan dapat mengumpulkan informasi dari suatu
industry tertentu di suatu negara untuk memahami dampak industri tersebut
terhadap bisnis AS di dalam negeri (contohnya, dampak dari industry otomotif
Jepang terhadap perusahaan otomotif AS yang mungkin lebih baik di pahami dengan
informasi dari kedutaan AS di jepang).
2.5.2
Permasalahan
dengan Data Sekunder Luar Negeri
Data sekunder yang
tersedia di Negara asing dapat diperbandingkan dengan informasi serupa yang
tersedia dari sumber dalam negeri AS. Untuk itu, peneliti harus sadar akan
adanya masalah dan kekurangan dalam menafsirkan informasi. Ringkasan berikut
ini dibuat untuk menghadapi beberapa kesulitan dengan keandalan data sekunder
luar negeri.
Menggarisbawahi
Tujuan Pengumpulan Data Seperti disebutkan
terdahulu, satu-satunya sumber data sekunder yang berkaitan yang paling penting
dengan pemasaran di suatu Negara adalah pemerintah. Pemerintah sebagai lembaga
politik dan seseorang peneliti bisnis mendekati pengumpulan data dengan tujuan
yang berbeda. Masalah ini sangat serius di Negara-negara sedang berkembang
dimana pemerintah dapat memanipulasi isi informasi sedemikian rupa untuk
menggambarkan kehidupan ekonomi yang menyenangkan dinegara tersebut.
Peredaran Informasi Mengumpulkan
informasi adalah suatu kegiatan yang mahal. Apabila sumberdaya pemerintah
terbatas,maka pengumpulan data menjadi prioritas yang kurang penting. Oleh
sebab itu,informasi tidak mungkin dikumpulkan sesering yang diinginkan.
Peneliti harus teliti bahwa informasi yang ada di luar negeri belum kadaluarsa.
Keandalan Data Telah
diutarakan bahwa pertimbangan politik dapat mempengaruhi keandalan data. Selain
itu, keandalan data dapat juga dipengaruhi oleh prosedur pengumpulan data.
Klasifikasi Data masalah
yang lain harus dilakukan dengan skema klasifikasi data yang tersedia. Di
beberapa Negara, data yang dilaporkan terlalu luas klasifikasinya untuk
digunakan dalam tingkatan mikro.
Perbandingan Data Para
eksekutif perusahaan multinasional sering kali ingin membandingkaninformasi
antara Negara-negara tuan rumah tempat perusahaan beroperasi.
Tersedianya Data Di
beberapa Negara sedang berkembang, data sekunder sangat langka. Informasi
tentang perdagangan eceran dan perdagangan besar sangat sulit diperoleh.
2.6 Pengumpulan
Data Primer
Pengumpulan data primer
adalah alternative untuk data sekunder. Data primer kiranya memberikan
informasi yang lebih relevan karena data-data itu khususnya dikumpulkan untuk
tujuan yang jelas. Namun, pengumpulan data primer cukup mahal bila dilihat dari
segi uang dan waktu. Untuk itu, tujuan pokok pengumpulan data harus disesuaikan
dengan upaya yang dilakukan.
2.6.1
Masalah
dalam pengumpulan Data Primer
Tidak seperti di AS,
mengumpulkan data primer di lingkungan luar negeri menghadapi banyak masalah.
Masalah ini berkaitan dengan faktor sosial, faktor budaya, dan tingkat
perkembangan ekonomi. Masalah yang dihadapi tersebut terdiri dari tiga
kelompok: (1) masalah sampling (2) masalah kuesioner, dan (3) masalah tidak
adanya tanggapan.
Masalah Sampling hasil
penelitian yang baik harus mencerminkan prespektif dari keseluruhan penduduk.
Namun suatu sampling dianggap layak hanya bila sampel ditarik secara acak
Masalah
Kuesioner Di bawah Negara, bahasa yang berbeda di
gunakan di daerah yang berbeda. Oleh sebab itu, kuesioner mungkin saja harus
dibuat dalam berbagai bahasa sesuai banyaknya bahasa yang digunakan di suatu
Negara.
Masalah
Tidak Adanya Tanggapan Meskipun
kita dapat menemukan orang yang bersedia diwawancarai, namun tidak ada jaminan
bahwa dia akan bekerja sama dan memberikan informasi yang diinginkan oleh
peneliti.
2.6.2
Memecahkan
Masalah
Tidak ada metode yang
sangat mudah untuk menangani masalah yang dibahas di atas. Namun, saran berikut
ini dapat membantu menghilangkan beberapa masalah.
Upaya
riset pemasaran internasional harus dilakukan bersama dengan perusahaan
terkemuka lokal. Perusahaan tersebut bisa saja perusahaan periklanan AS cabang
luar negeri seperti J. Walter Thompson, kantor akuntan public AS seperti Price
Waterhouse, atau perusahaan milik Negara ke tiga di Negara seperti agen
periklanan Jepang di Italia. Sumberdaya lokal pada perusahaan partner akan
sangat berharga ; misalnya ,pengetahuannya, akan kebiasaan setempat, termasuk
hal-hal seperti kemungkinan mewawancara ibu-ibu rumah tangga pada saat para
suami berada di tempat kerja; pengenalannya atas lingkungan setempat, termasuk
alat transportasi yang tersedia untuk personil pewawancara di kota-kota kecil;
dan kontak perusahaan itu di bagian lain Negara tersebut sebagai sumber untuk
menyusun sampel.
Sejak
awal, seseorang yang benar-benar mengerti prosedur riset pemasaran yang baik
dan budaya setempat harus dilibatkan dalam semua tahapan desain riset. Orang
tersebut dapat merekomendasi bahasa yang digunakan untuk kuesioner dan apa saja
yang menyangkut sifat-sifat budaya, adat-istiadat, kebiasaan, dan ritual untuk
diperhatikan dalam setiap tahapan riset. Orang tersebut bisa saja pemasar didikan
AS atau orang yang cukup berpendidikan dan berpengalaman dalam bisnis, terutama
dalam pemasaran.
Kuisoner
pertama-tama dapat ditulis dalam bahasa Inggris, kemudian dari bahasa Inggris
asli diterjehmahkan ke bahasa-bahasa setempat. Orang ketiga harus menerjemahkannya
kembali kedalam bahasa Inggris. Versi terjemahan ini kemudian dibandingkan
dengan versi bahasa inggris yang asli. Ketiga orang yang terlibat tersebut
harus bekerja sama untuk menghilangkan perbedaan dalam ketiga versi kuesioner
itu dengan mengubah ungkapan, idiom, dan kata-kata. Pada akhirnya, kuesioner
dalam bahasa setempat harus dengan akurat mencerminkan pertanyaan kuesioner
dalam bahasa Inggris yang asli.
Jika
mungkin, orang-orang yang dibayar untuk melakukan wawancara harus mempunyai pengalaman
sebelumnya. Perusahaan lokal yang kerja sama yang dibahas sebelumnya bisa`saja
membantu disini. Dalam semua peristiwa, instruksi dan pelatihan yang lengkap
harus diberikan sebelum pekerjaan dimulai. Sebenarnya, pelaksanaan wawancara
harus dipraktikkan. Untuk memastikan bahwa para pewawancara mengikuti instruksi
harus ditemukan cara untuk pengendalian sampel yang tepat.
Akhirnya,
peneliti harus menarik kemungkinan sampel terbaik. Jika sampel bukan acak,
peneliti harus menggunakan teknik statistik yang tepat dalam menganalisis
informasi yang dikumpulkan dengan demikian hasilnya mencerminkan realitas dari
situasi tersebut.
2.7 Organisasi
untuk Riset Pemasaran Internasional
Riset
pemasaran internasional dapat dilaksanakan di kantor pusat baik di AS maupun di
Negara tuan rumah. Riset pemasaran di kantor pusat berguna untuk dua hal :
perencanaan dan penganggaran jangka pendek, dan formulasi strategi. Contohnya,
ramalan penjualan tahunan untuk setiap produk di setiap Negara akan menjadi
bagian dari anggaran tahunan. Akan tetapi studi yang dilakukan untuk menentukan
apakah suatu produk baru yang berhasil dijual di AS harus diperkenalkan di
pasaran internasional akan memiliki suatu focus strategi.
Studi
riset pemasaran di Negara tuan rumah harus memperhatikan terutama operasi
sehari-hari, siasat untuk mencapai tujuan yang ditentukan, dan rencana
pemasaran jangka pendek. Contohnya, suatu studi dapat menjelaskan faktor-faktor
yang bertanggung jawab terhadap buruknya kinerja penjualan pada kuartal
sebelumnya. Demikian pula, riset pemasaran dapat dilakukan untuk memutuskan
mana yang lebih baik, apakah kampanye dengan konsentrasi 6-minggu atau
10-minggu untuk penyebaran iklan sepanjang tahun. Pada dasarnya, ramalan
penjualan dibuat untuk penyusun anggaran. Seperti disebutkan terdahulu, kantor
pusat juga boleh membuat ramalan penjualan. Jadi, untuk pembahasan rencana dan
anggaran tahunan, manajer di Negara tuan rumah dapat memakai ramalannya sebagai
dasar untuk alokasi sumberdaya, sementara orang-orang di kantor pusat dapat
memakai ramalan mereka untuk menegosiasi dan menyetujui anggaran Negara
tersebut.
Riset
pemasaran merupakan fungsi penting yang tidak perlu disangsikan, dan harus
dilakukan baik dikantor pusat maupun di Negara tuan rumah. Orang-orang yang
bertugas di kedua lokasi ini berbeda untuk setiap perusahaan. Contohnya, di NCR
seorang asisten staf yang melapor ke wakil presiden pemasaran internasional
bertanggung jawab untuk riset pemasaran di kantor pusat. Fungsi riset pemasaran
untuk NCR di Negara tuan rumah dilakukan pada tingkat yang berbeda sesuai
kepentingan masing-masing Negara terhadap perusahaan induk. Di Jepang, inggris,
dan Jerman, NCR mempunyai departemen riset pemasaran yang besar karena
perusahaan sangat aktif di pasar-pasar ini. Sebaliknya, di Negara seperti
Pakistan di mana komitmen NCR amat kecil, studi riset pemasaran dapat
ditugaskan ke konsultan luar.
Untuk
melakukan riset pemasaran di tingkat perusahaan dan di Negara tuan rumah,
beberapa riset pemasaran perusahaan bisa juga dilakukan di tingkat regional.
Suatu perusahaan dapat membagi operasi internasionalnya ke beberapa kawasan;
misalnya, eropa barat, timur jauh, amerika latin, timur tengah, afrika, dan
asia tenggara. Setiap manajer Negara disatu kawasan akan melapor ke eksekutif
regional tersebut. Berdasarkan pengaturan tersebut, eksekutif regional dapat
mencari informasi riset pemasaran untuk mengormulasi strategi pemasaran
regional atau mengembangkan perspektif pemasaran suatu Negara di kawasan
tersebut. Bisa jadi ada orang tertentu yang bertanggung jawab untuk melakukan
riset pemasaran dikawasan tersebut, atau seorang dari staf dapat mengemban
tanggung jawab ini.
Perlu
diperhatikan bahwa informasi pemasaran penting untuk semua tingkatan. Namun,
proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan informasi yang berkaitan dengan
pasar tidak perlu disebut riset pemasaran. Selanjutnya, tanggung jawab riset
pemasaran tidak perlu dibebankan kepada orang pemasaran. Tentu saja, tingkat
riset pemasaran yang dilakukan perusahaan akan berbeda sesuai dengan gaya
manajemen dan pentingnya suatu Negara asing terhadap suatu produk tertentu.
2.8 Sitem
Informasi Pemasaran Internasional
Di
awal bab ini, telah diperkenalkan tiga istilah : riset pasar (market
research), riset pemasaran (marketing research), dan intelijen pemasaran (marketing intelligence). Sistem informasi pemasaran
internasional(International marketing information system) adalah cara formal
untuk menyusun arus informasi melalui tiga cara ini. Organisasi besar yang
kompleks dapat melakukan bisnis di sejumlah besar Negara dengan sejumlah produk
dan jasa. Kompleksitas ini ditambah dengan kesulitan dan tuntutan lingkungan
bisnis dewasa ini membuat sistem ini sangat penting bagi para pemasar
internasional untuk mendapatkan persediaan informasi yang memadai dan mutakhir
guna melakukan gerakan yang benar.
BAB III
KESIMPULAN
Aktivitas riset internasional dapat diorganisasi
secara formal didalam negeri atau di negara tuan rumah, atau dikedua tempat.
Selanjutnya, organisasi riset pemasaran bisa saja hanya perorangan atau satu
departemen dengan kesatuan yang luas sesuai dengan lingkup aktivitas pemasaran
di suatu negara. Suatu perusahaan yang sangat terlibat dalam bisnis di seluruh
dunia harus membentuk suatu system informasi pemasaran internasional dengan
struktuk formal untuk menentukan kebutuhan informasi, untuk
mengidentifikasi sumber informasi, dan
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Jain,
Subhash C.(2001).Manajemen Pemasaran
Internasional.Jakarta:Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar