Jumat, 04 April 2014

Tugas 4 Pemasaran Internasional M1



PEMASARAN INTERNASIONAL
(Riset Global)



Nama-nama kelompok :
Ma’rifah                     C 201 11 051
Delvin Eunike wile    C 201 11 052
Tiara Angraini           C 201 11 071
Atika Chairunnisa     C 201 11 081


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
 2014






BAB I
PENDAHULUAN

Fungsi utama pemasaran adalah untuk menciptakan dan menjual apa yang diinginkan pembeli, bukan sekedar menjual apa yang paling mudah diciptakan. Untuk itu, apa sebenarnya yang dibutuhkan konsumen harus dinilai melalui riset pemasaran, dengan demikian perusahaan dapat menyesuaikan aktivitasnya dengan pemasaran yang optimal melalui pemuasan kebutuhan tersebut. Peran riset pemasaran sama pentingnya baik dalam pemasaran domestic maupun dalam pemasaran internasional.
Perbedaan lingkungan internasional membuat pelaksanaan riset pemasaran makin sulit. Pertimbangkanlah informasi riset yang dibutuhkan oleh pemasar internasional yang potensial ini agar mereka dapat mengambil keputusan bagaimana menjalankan riset pemasaran tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN
2. RISET GLOBAL (Riset Pemasaran Internasional)
2.1 Pengertian Riset Pemasaran
Istilah riset pemasaran (marketing research) mengacu pada pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan dengan baik. Fokus dari riset pemasaran adalah masalah atau proyek khusus dengan suatu awal dan akhir. Riset pemasaran berbeda dengan intelijen pemasaran (marketing intelligenci), di mana informasi dikumpulkan dan dianalisis secara terus menerus. Sedangkan, intelijen adalah informasi yang sudah dievaluasi yang kredibilitas, pengertian, dan pentingnya tidak bisa dipungkiri.
   Dalam praktik, istilah riset pemasaran dan istilah riset pasar (market research) sering kali digunakan secara bertukaran. Riset pemasaran secara konseptual berbeda dengan riset pasar. Riset pasar ruang lingkupnya lebih sempit, karena riset ini menekankan pada informasi konsumen yang ada sekarang dan yang potensial_siapa mereka; mengapa mereka membeli suatu produk atau jasa; dan di mana mereka membelinya, apa yng mereka beli, dan bagaimana mereka membelinya. Riset pemasaran adalah iformasi riset pasar ditambah dengan informasi yang berhubungan atau berkaitan dengan varibel bauran pemasaran (marketing informasi system) adalah pengaturan riset pasar, riset pemasaran, dan intelijen pemasaran dalam suatu sistem yang dapat diterapkan.
   Disamping kesamaan prosedural, riset pemasaran internasional berbeda dari riset pemasaran domestik dalam tiga hal pokok:
   1. Riset pemasarn internasional mempertimbangkan efek lingkungan internasional pada keseluruha   perusahaan sebagai sesuatu yang berorientasi –laba (profil oriented).
   2. Banyak konsep dan kerangka kerja (seperti, segmentasi pasar), yang merupakan inti dari pengambilan keputusan pemasaran si arena domestik mungkin tidak dapat dipakai dalam pemasran internasional, bukan karena konsep itu tidak dapat ditransfer, tapi karena informasi yang diperlukan untuk melakukan transfer tersebut tidak tersedia.
  3. Akhirnya sifat etnosentris pada pemasaran membuat perbedaan budaya antarbangsa menjadi faktor penting. 
2.2 KERANGKA KERJA RISET PEMASARAN INTERNASIONAL
     Kebanyakan studi riset pemasaran dilakukan melalui suatu urutan tugas:
·         Mendefinisikan masalah dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
·         Mengidentifikasi sumber informasi alternatif.
·         Merencanakan dan melaksanakan pengumpulan data.
·         Menganalisis data dan menyiapkan laporan
2.2.1 Mendefinisikan Masalah
Tugas pertama ini, yang kelihatannya sangat sederhana, bisa menjadi tugas yang sangat penting dalam keseluruhan studi.  Dalam mendefinisikan masalah, ada dua pertimbangan penting yaitu struktur pasar dan konsep produk. Struktur pasar mengacu pada luas pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing dan pangsa pasar mereka, dan saluran yang digunakan untuk mendekati pasar. Pentingnya struktur pasar dalam definisi masalah diperklihatkan oleh suatu studi Reader’s Digest  tahu 1963, yang melaporkan bahwa konsumen Prancis dan Jerman lebih banyak memakan spaghetti dibanding konsumen Italia. Penemuan ini salah. Studi tersebut hanya memperhatikan spaghetti kemasan, spaghetti bermerek, dan bukan konsumsi total spaghetti. Spaghetti Italia tidak dikemas dan tidak bermerek, sehingga hasil dari studi itu sama sekali tidak sah. Peneliti Reader’s Digest seharusnya mendefinisikan secara jenis tentang jenis konsumsi spaghetti yang dikaji di setiap negara yang berbeda. Selain itu, suatu produk dapat dipandang secara berbeda dalam budaya yang berbeda.
2.2.2 Mengidentifikasi Sumber Informasi Alternatif
Setelah masalah didefinisikan, harus ditentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana mendapatkannya. Dalam beberapa kasus, studi bisa saja terbatas pada data sekunder (secondary data),yaitu informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Data ini bisa saja tersedia bebas (contohnya, statistik pemerintah), dengan harga tertentu (contohnya, persediaan riset gabungan), atau melalui sumber distribusi terbatas (contohnya statistik asosiasi perdagangan).
Kadang-kadang data internal juga berguna. Oleh sebab itu, arsip-arsip yang ada dapat memberikan informasi penting untuk memahami masalah yang terjadi.
Dalam hal penyelidikan sumber sekunder atau data internal tidak cukup untuk memberikan informasi yangdiperlukan, maka data primer harus dikumpulkan dari awal melalui wawancara dan pengumpulan informasi langsung lainnya. Data primer dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, dari perwakilan asosiasi perdagangan, ahli-ahli pemerintahan, personil manajerial, dan / atau publik yang membeli.
2.2.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang aktual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati. Harus diingat, untuk menemukan sumber data yang andal dan dapat digunakan akan memakan waktu. Memang demikianlah halnya apabila mencari beberapa sumber secara bersamaan. Pada kenyataannya, pencarian tersebut dapat memberikan hasil yang semakin menurun (decreasing return), kecuali jika perusahaan memiliki personil yang mengerti negara itu dan dapat memperkirakan kemajuan yang sudah dicapai.
Pertanyaan wawancara harus diuji kepantasannya, agar hasilnya dapat sesuai dengan yang diinginkan. Pendekatan yang baik adalah melakukan wawancara tingkat-profesional dalam dua tahap :
      1.      Mengumpulkan data dasar dan
      2.      Menyelidiki pertanyaan wawancara yang tidak teranstisipasi pada awal proyek.
    Begitu data dasar telah dikumpulkan, proses koreksi-silang dapat dimulai. Langkah ini menuntut semua informasi tersebut dibahas secara serius untuk memastikan relevansi dari data-data itu. Koreksi-silang menentukan keandalan data dengan membandingkan sumber yang satu dengan sumber yang lain. Koreksi silang penting dalam dokumentasi kriteria yang digunakan oleh tim proyek untuk menentukan keandalan data yang dikumpulkan.
2.2.4 Analisis, Interpretasi, Dan Penyiapan Laporan
Sebagai langkah akhir, yaitu penyiapan laporan, data harus dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam penyiapan laporan ini, sifat budaya suatu negara juga harus diperhatikan. Sebagai contoh, dalam suatu pengkajian pasar bir, ditemukan bahwa bir di negara-negara Eropa Utara dianggap sebagai minuman beralkohol, akan tetapi di negara-negara Mediterania dianggap sebagai minuman ringan. Oleh sebab itu, produk lain yang terdaftar sebagai minuman alternatif untuk bir dapat mempengaruhi penemuan riset tersebut.
Laporan harus lengkap, faktual, dan objektif. Hal ini sangat penting untuk mengkomunikasikan keandalan dan juga keterbatasan fakta yang disajikan. Untuk itu, aspek-aspek berikut harus diperhatikan dalam laporan :
      1.      Sumber data harus diidentifikasi. Sumber data yang berbeda akan memberikan tingkat keyakinan yang berbeda pula.  Sebagai contoh, informasi tentang suatu negara di Dunia Ketiga yang diperoleh dari United States Agency for Internasional Development mungkin lebih dapat dipercaya dibanding informasi yang diberikan oleh pemerintah negara tersebut.
    2.       Proyeksi data harus dijelaskan. Oleh sebab itu, pehitungan statisk sedapatmungkin harus disederhanakan
      3.      Identitas para narasumberharus dicantumkan termasuk jabatan atau kualifikasi mereka.(ketentuan ini tidak berlaku pada riset konsumen). Namun jika identitas narasumber,diarahasiakan persyaratan ini dapat dilonggarkan.
    4.      Alternatif tidakan yang dikebangkan dari analisis dan interpretasi data harusditandai,seperti memberi tanggung jawab yang jelas kepada menajemen untuk menyeleksi tindakan yang dapat. 

2.3 Informasi yang Diperlukan Pemasar Internasional
            Sifat keputusan pemasaran tidak berbeda di setiap negara, yang berbeda adalah lingkungannya. Untuk alasan ini, jenis informasi yang diperlukan guna melengkapi studi pemasaran dapat berbeda dari satu negara ke negara lain. Sebagai contoh, dalam suatu situasi persaingan di mana seorang pemasar bebas menetapkan harga, suatu analisis persaingan yang terinci harus dibuat. Akan tetapi, disuatu negara yang penetapan harganya dilakukan oleh pemerintah, maka informasi atas analisis biaya pemerintah akan jauh lebih penting. Lingkungan sangat menentukan jenis informasi yang dibutuhkan, oleh sebab itu pekerjaan riset pemasaran internasional agak berbeda dari pekerjaan riset pemasaran domestic. 
2.3.1 Informasi Pasar
Riset pasar (market research) diperlukan untuk menguji, memasuki, atau meninggalkan suatu pasar, dan mngukur kinerja pasar, pangsa pasar, performanse research)neliputi besarnyapasar, atau untuk mebandingkan kinerja perusahaan terhadap standar tertentu atau untuk memproyeksikan kemungkinan hasilnya dimasa yang akan datang. Potensipasar(market potential) pengacupada permintaan total pasardalam kondisi optimal; ramalan pasar(market  forecast)menujukan tingkat permintaan pasaryang diharapkan dalam kondisi tertentu.
·         Pangsa pasar (market share) mengacu pada proporsi total penjualan perusahaan dalam suatu industri selama waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pangsa pasar yang dikuasai oleh para pesaing menentukan strategi pemasaran bagi suatu perusahaan. Pesaing dengan pangsa pasar yang baik akan mempunyai keunggulan biaya atas lwan-lawannya. Keunggulan biaya ini dapat diteruskan kepada pelanggan melalui harga yang rendah, yang pada gilirannya memperkuat genggaman perusahaan tersebut atas pasar. Karena pentingnya strategi pngsa pasar, maka perusahaan bisnis melakukan pengawasan yang tetap terhadap fluktuasi pangsa pasar tersebut. Data yang diperoleh dari asosiasi-asosiasi industri, jika dianalisis secara tetap, biasanya memperlihatkan pangsa pasar masing-masing perusahaan.
·         Informasi penjualan (sales informasion) yang lalu dapat dianalisis dalam cara yang berbeda : dengan jumlah keuntungan dari produk-produk yang berbeda, dengan produktivitas penjualan kawasan (contohnya, Amerika Latin atau Eropa Timur), atau dengan tipe konsumen. Analisis penjualan dapat menunujukan berbagai masalah dengan tepat.
·         Ramaln penjualan sales forecast) mengacu pada perkiraan penjualan atas suatu produk di masa datag selama periode tertentu. Ramalan penjualan adalah satu-satunya dasar yang paling penting dalam mempersiapkan anggaran.
2.3.2 Informasi produk
riset produk (product research) berarti riset lini produk dan riset produk individual. Jenis riset ini perlu untuk menambah, menghapus, atau untuk mengganti produk.
suatu perusahaan yang beroperasi di luar negeri harus sering memutuskan lini produk mana yang harus ditambah, mana yang harus dikurangi, dan mana yang peremajaan. Keputusan ini memerlukan berbagai informasi. Perhatikan contoh ini. Sebuah perusahaan besar produk kertas yang memproduksi suatu lini kertas tulis mahal, dan juga jenis produk kertas lainnya. Perusahaan tersebut memiliki sekitar 30 persen pangsa pasar di Amerika Latin, tetapi permintaan telah tetap selama beberapa tahun. Sebagai bagian dari program untuk lini produk, perusahaan ingin tahu apakah telah terjadi perubahan di lingkungan kantor di negara-negara Latin yang membuat pemakaian kertas mulai ditinggalkan. Dengan kata lain, haruskah lini produk tersebut dihapuskan? Perusahaan melakukan riset pemasaran untuk menemukan jawaban dari masalh ini.
Seorang manajer dapat juga memerlukan informasi riset pemasaran atas masing-masing individu produk. Karena suatu produk haru melewati siklus hidup, maka program pemasaran juga harus dikembangkan sesuai tahapan siklus hidup tersebut. Untuk itu, sangat penting untuk menempatkan produk pada kurva siklus hidupnya guna memilih program pemasaran yang tepat. Dengan demikian, riset pemasran dapat menjadi nilai  nyata dalam penahapan siklus hidup produk di setiap negara.
2.3.3 Informasi promosi
Riset promosi (promotion research) menunjukkan riset untuk periklanan dan penjualan perorangan (personal selling). Perusahaan terlebih dahulu membicarakan penemuan riset objektif sebelum mengeluarkan uang untuk kampanye periklanan guna memilih pesan dan daya tarik yang tepat, dan membuat pilihan media yang paling baik.
            2.3.4        Informasi Distribusi
Riset distribusi (distribution research) terdiri dari riset saluran dan riset lokasi. Riset saluran (channel research) dapat membantu perusahaan memutuskan saluran mana yang harus di pakai untuk mendistribusikan produknya. Riset pemasaran dapat memberikan informasi tentang tersedianya saluran dan apa keinginan mereka. Riset lokasi (location research) memperhatikan keputusan tentang pergudangan, persediaan, dan transportasi.
             2.3.5        Informasi Harga
Suatu perusahaan menetapkan harga produknya sesuai dengan tujuan jangka-pendek dan jangka-panjang. Untuk menetapkan harga, informasi tentang kemampuan konsumen untuk membayar, reaksi penyalur, dan pengaruh harga pada permintaan adalah penting. Studi yang mengukur persepsi public akan mutu produk sehubungan dengan harga juga membantu dalam pengambilan keputusan tentang harga.
            2.3.6        Informasi lingkungan
Dalam mengkaji pemasaran internasional suatu Negara asing, para peneliti harus memperhitungkan lingkungan Negara asing tersebut dengan semua aspeknya : hukum, politik, sisial, budaya, dan sikap, sebagaimana diperlihatkan oleh perilaku pembelian para konsumen dan praktik bisnis dari perusahaan di Negara itu. Pada dasarnya, keakraban dengan lingkungan sama pentingnya, baik dalam pemasaran domestik maupun dalam pemasaran internasional, akan tetapi pengetahuan akan lingkungan domestik dapat lebih mudah timbul dari pengalaman pribadi.
2.3.7 Informasi Riset Umum
Sebagai tambahan pada kategori yang lebih spesifik yang telah dibahas, semua riset pemasaran memerlukan empat kelompok umum dari keseluruhan informasi sebagai berikut.
       1.      Informasi umum tentang :
          a.       Kondisi jenis-komunitas (contoh, peristiwa politik seperti kampanye dan pemilihan umum;   peristiwa budaya seperti pecan raya dan perayaan khusus tahunan yang bernuansa etnik atau agama; peristiwa nasional seperti pecan olahraga, kejuaraan,dan hari libur).
             b.      Kondisi bisnis (contoh, etika bisnis dan asosiasi tradisional)
         c.       Kondisi gaya hidup dan kehidupan, yaitu, kebiasaan sosial dan budaya serta hal-hal tabu (contoh, batas usia menikah bagi pria dan wanita dan peran wanita dalam masyarakat).
         d.      Kondisi ekonomi umum (contoh, standar hidup dari berbagai kelompok manusia dan infrastruktur ekonomi – transportasi, aliran listrik,dan komunikasi).
2.      Informasi industri tentang keputusan pemerintah yang mempengaruhi industri; tersedianya sumberdaya (contoh, buruh dan tanah); pesaing sekarang dan potensial (yaitu, informasi umum tentang pasar mereka dan persoalan mereka); persaingan dengan perusahaan AS, perusahaan lokal, dan atau perusahaan Negara ketiga ; kebijakan industry, tindakan bersama dalam industry, dan sebagainya.
3.      Studi-informasi terkait : mengadakan data tambahan untuk melengkapi studi riset pasar tertentu. Contohnya , suatu studi mengenai potensi pasar membutuhkan informasi atas penawaran dan permintaan di area pasar untuk kepentingan saat ini dan potensial (contoh, kapasitas, konsumsi, impor, ekspor). Di lain pihak, studi mengenai pengenalan produk baru memerlukan informasi tentang produk yang ada, pengetahuan teknis yang tersedia di Negara tersebut, sumber bahan baku, dan petunjuk untuk usaha patungan (joint venture).

Jumlah informasi yang dikumpulkan dalam suatu kasus tertentu tergantung pada hubungan biaya-manfaat (cost-benefit) dari informasi tersebut. Contohnya, kita asumsikan sebuah perusahaan mempunyai peluang untuk mengekspor mesin ke Kenya. Walaupun biasanya sebelum melakukan pengiriman perusahaan terlebih dahulu melakukan pengecekan untuk memastikan apakah importer tersebut dapat dipercaya, namun demikian suatu penundaan dapat menghancurkan suatu transaksi. Perusahaan memperhitungkan bahwa, jika importer tersebut tidak melakukan pembayaran seperti ditetapkan, maka akan terjadi kerugian 2.000 dolar setelah memperhitungkan uang muka dari importir tersebut. Di lain pihak, perusahaan dapat meminta perusahaan riset pasar melakukan suatu studi atas kredit yang tersedia dibayar oleh importir  sebesar 3.000 dolar dalam jangka waktu yang sangat pendek. Dengan kata lain, biaya menghasilkan manfaat dan studi tersebut tidak membebaninya. Contoh ini, terlalu sederhana untuk mengilustrasikan pentingnya hubungan biaya dan manfaat dalam hal waktu dan uang sebelum memutuskan untuk melakukan riset pemasaran.
 2.4 Mengumpulkan Data Sekunder di Dalam Negeri
Ada dua jenis data – primer dan sekunder Data primer dikumpulkan oleh peneliti, Data sekunder, di lain pihak, merupakan informasi yang dikumpulkan oleh seseorang yang lain – oleh individu atau oleh organisasi.
2.4.1 Sumber Data
Ada lima sumber informasi di AS: badan usaha internasional, pemerintah, AS, perusahaan konsultan, kantor-kantor pemerintah urusan luar negeri, dan bank.
Badan internasional perserikatan bangsa bangsa (PBB), Bank Dunia, dan dana moneter internasional (international monetary fund/IMF
) mengumpulkan berbagai informasi ekonomi dan sosial di berbagai Negara di dunia. Informasi ini tersedia untuk umum.
Pemerintah Amerika Serikat Departemen perdagangan AS adalah satu-satunya sumber yang paling penting untuk informasi sekunder. Empat delapan kantor wilayah administrasi perdagangan internasional dan 19 kantor puluh cabang Departemen Perdagangan AS di kota-kota besar AS dan di Puerto Rico memberikan informasi dan nasehat ekspor dari profesional bagi para pengusaha. Setiap kantor dikepalai oleh seseorang direktur, didukung oleh ahli-ahli perdagangan dan staf perdagangan lainnya. Para profesional ini dapat membantu para pengambil keputusan perusahaan untuk mendapatkan suatu pemahaman dasar atas peluang yang menguntungkan dalam usaha ekspor dan membantu mereka mengevaluasi potensi pasar perusahaan di luar negeri.
Perusahaan Konsultan AS Banyak perusahaan konsultan manajemen (termasuk kantor akuntan) mengkhususkan diri melayani bisnis AS di luar negeri. Beberapa dari perusahaan ini melakukan riset asli. Penemuan-penemuan mereka tersedia untuk para pemasar internasional. Salah satu dari perusahaan ini adalah Business International Corporation, satu divisi dari the Economist. Perusahaan konsultan ini mengeluarkan sejumlah publikasi (buletin yang diterbitkan secara periodic, studi yang diterbitkan secara tepat, dan studi khusus).
Kantor pemerintah Asing di AS
Hampir semua Negara memiliki kedutaan di Washington D.C. selain itu, Negara-negara ini juga mempunyai kantor konsulat dan misi PBB di New York City. Suatu Negara mungkin saya mempunyai lebih dari satu kantor konsulat di Amerika Serikat.
Bank Multinasional AS Bank-bank AS yang aktif di dunia (misalnya, Citicorp, bank America Corp, chase Manhattan Bank), dan cabang-cabang bank asing di AS merupakan sumber tambahan untuk informasi sekunder. Banyak dari bank ini memiliki perpustakaan.
            2.4.2        Keunggulan Riset Sekunder di Dalam Negeri
Melakukan riset sekunder di AS lebih murah dan memakan sedikit waktu disbanding melakukan riset di luar negeri. Riset dalam negeri mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan proyek di tingkat rendah: tidak ada kontak yang dilakukan dengan luar negeri, dan tidak ada keputusan tingkat tinggi yang harus dibuat dalam meneliti pasar di luar AS. Melakukan riset di lingkungan dalam negeri memudahkan komunikasi dengan narasumber. Lagi pula, permintaan akan jenis informasi tertentu seringkali lebih baik diterima dari sumber luar negeri yang berlokasi di AS karena tekanan politik dan pelanggan bisnis tidak menghalangi. Riset tentang lingkungan luar negeri yang dilakukan di AS juga lebih objektif karena para peneliti tidak dibatasi oleh kebiasaan atau adat-istiadat luar negeri. Para peneliti juga dapat memakai standar kualitas dan analisis sama seperti yang digunakan pada proyek yang berkaitan dengan bisnis domestik.
             2.4.3        Kelemahan Riset Sekunder Dalam Negeri
Riset sekunder yang diadakan di AS memiliki banyak keterbatasan. Pertama, informasi terbaru tentang Negara yang diriset mungkin langka di AS. Di samping itu, ada tenggang waktu antara pengumpulan data di Negara asing dengan pengirimannya ke AS. Selanjutnya, mungkin banyak hal yang tidak tercakup dalam lingkungan luar negeri yang pada akhirnya akan ditanggung dalam proyek. 

 2.5.  Riset Sekunder di Luar Negeri
Alternatif melakukan riset sekunder di AS adalah melakukan riset sekunder di luar negeri. Harus diakui bahwa informasi yang melimpah tersedia di AS, baik dari sumber pemerintah maupun dari sumber swasta yang tidak ditemukan di kebanyakan Negara didunia, termasuk Negara-negara maju sekali pun. Namun, sejak perang Dunia II, minat dalam pengumpulan informasi sosial ekonomi telah meningkat dengan pesat. Sebagai Negara yang maju secara ekonomi, mengumpulkan dan mempublikasikan informasi statistik mengenai masalah ekonomi secara tetap menjadi penting. Pada kenyataannya, boleh dikatakan bahwa tersedianya data sekunder yang andal secara langsung berkaitan dengan tingkat perkembangan ekonomi suatu Negara. Bahkan di antara Negara-negara Dunia ketiga, kegiatan mengumpulkan-data telah ditingkatkan dengan baik sejak tahun 1970-an. Hal ini merupakan bagian pelengkap terhadap upaya PBB untuk memberi kesan mengenai keinginan suatu Negara untuk memiliki informasi statistik nasional yang baru dan akurat.
            2.5.1        Sumber Informasi Luar Negeri
Berikut ini adalah sumber utama informasi sekunder untuk pemasar internasional.
Sumber pemerintah Satu-satunya sumber penting informasi sekunder disuatu Negara adalah pemerintah nasional. Kualitas dan kuantitas informasi berbeda untuk setiap Negara, akan tetapi dalam kebanyakan kasus informasi statistik penduduk, standar konsumsi, produksi industri, impor dan ekspor, tingkat harga, tenaga kerja, dan lain-lain tersedia dengan baik.
Sumber Swasta Di banyak Negara ada beberapa perusahaan konsultan swasta (seperti Gallup Research, Business International Corporation, New York City; dan Predicasts, Cleveland, Ohio) yang mengumpulkan dan menjual informasi komersial.
Lembaga Riset Asosiasi perdagangan, Universitas, dan Sumber-sumber Lainnya Walaupun tidak semua Negara di dunia memiliki asosiasi perdagangan atau lembaga riset, baik di Negara maju maupun Negara sedang berkembang (seperti India, Korea Selatan, Mesir), namun sumber tersebut dapat menjadi sumber penting data sekunder. Di beberapa Negara, data-data tersebut disusun dengan bantuan badan internasional dan/atau pemerintah. Informasi dari sumber ini dapat dilihat dari kedutaan AS yang tepat.
Bisnis Lokal Perusahaan AS dapat melakukan kontak dengan satu atau lebih perusahaan di Negara asing. Kontak ini dapat menjadi sumber penting data sekunder. Meskipun tidak ada data yang dapat dikumpulkan dari perusahaan itu sendiri, mereka dapat mengumpulkan dan mengkomunikasikan data yang tersedia melalui sumber lokal lainnya seperti yang disebutkan terdahulu.
Kedutaan AS Kedutaan AS (termasuk sumber daya badan pemerintah lainnya di luar negeri seperti Agency for International Development) dapat juga memberikan data sekunder atas suatu Negara. Personil kedutaan dapat mengumpulkan informasi dari suatu industry tertentu di suatu negara untuk memahami dampak industri tersebut terhadap bisnis AS di dalam negeri (contohnya, dampak dari industry otomotif Jepang terhadap perusahaan otomotif AS yang mungkin lebih baik di pahami dengan informasi dari kedutaan AS di jepang).
            2.5.2        Permasalahan dengan Data Sekunder Luar Negeri
Data sekunder yang tersedia di Negara asing dapat diperbandingkan dengan informasi serupa yang tersedia dari sumber dalam negeri AS. Untuk itu, peneliti harus sadar akan adanya masalah dan kekurangan dalam menafsirkan informasi. Ringkasan berikut ini dibuat untuk menghadapi beberapa kesulitan dengan keandalan data sekunder luar negeri.
Menggarisbawahi Tujuan Pengumpulan Data Seperti disebutkan terdahulu, satu-satunya sumber data sekunder yang berkaitan yang paling penting dengan pemasaran di suatu Negara adalah pemerintah. Pemerintah sebagai lembaga politik dan seseorang peneliti bisnis mendekati pengumpulan data dengan tujuan yang berbeda. Masalah ini sangat serius di Negara-negara sedang berkembang dimana pemerintah dapat memanipulasi isi informasi sedemikian rupa untuk menggambarkan kehidupan ekonomi yang menyenangkan dinegara tersebut.
Peredaran Informasi Mengumpulkan informasi adalah suatu kegiatan yang mahal. Apabila sumberdaya pemerintah terbatas,maka pengumpulan data menjadi prioritas yang kurang penting. Oleh sebab itu,informasi tidak mungkin dikumpulkan sesering yang diinginkan. Peneliti harus teliti bahwa informasi yang ada di luar negeri belum kadaluarsa.
Keandalan Data Telah diutarakan bahwa pertimbangan politik dapat mempengaruhi keandalan data. Selain itu, keandalan data dapat juga dipengaruhi oleh prosedur pengumpulan data.
Klasifikasi Data masalah yang lain harus dilakukan dengan skema klasifikasi data yang tersedia. Di beberapa Negara, data yang dilaporkan terlalu luas klasifikasinya untuk digunakan dalam tingkatan mikro.
Perbandingan Data Para eksekutif perusahaan multinasional sering kali ingin membandingkaninformasi antara Negara-negara tuan rumah tempat perusahaan beroperasi.
Tersedianya Data Di beberapa Negara sedang berkembang, data sekunder sangat langka. Informasi tentang perdagangan eceran dan perdagangan besar sangat sulit diperoleh.
2.6 Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer adalah alternative untuk data sekunder. Data primer kiranya memberikan informasi yang lebih relevan karena data-data itu khususnya dikumpulkan untuk tujuan yang jelas. Namun, pengumpulan data primer cukup mahal bila dilihat dari segi uang dan waktu. Untuk itu, tujuan pokok pengumpulan data harus disesuaikan dengan upaya yang dilakukan.
            2.6.1        Masalah dalam pengumpulan Data Primer
Tidak seperti di AS, mengumpulkan data primer di lingkungan luar negeri menghadapi banyak masalah. Masalah ini berkaitan dengan faktor sosial, faktor budaya, dan tingkat perkembangan ekonomi. Masalah yang dihadapi tersebut terdiri dari tiga kelompok: (1) masalah sampling (2) masalah kuesioner, dan (3) masalah tidak adanya tanggapan.
Masalah Sampling hasil penelitian yang baik harus mencerminkan prespektif dari keseluruhan penduduk. Namun suatu sampling dianggap layak hanya bila sampel ditarik secara acak
Masalah Kuesioner Di bawah Negara, bahasa yang berbeda di gunakan di daerah yang berbeda. Oleh sebab itu, kuesioner mungkin saja harus dibuat dalam berbagai bahasa sesuai banyaknya bahasa yang digunakan di suatu Negara.
Masalah Tidak Adanya Tanggapan  Meskipun kita dapat menemukan orang yang bersedia diwawancarai, namun tidak ada jaminan bahwa dia akan bekerja sama dan memberikan informasi yang diinginkan oleh peneliti.
2.6.2 Memecahkan Masalah
Tidak ada metode yang sangat mudah untuk menangani masalah yang dibahas di atas. Namun, saran berikut ini dapat membantu menghilangkan beberapa masalah.
Upaya riset pemasaran internasional harus dilakukan bersama dengan perusahaan terkemuka lokal. Perusahaan tersebut bisa saja perusahaan periklanan AS cabang luar negeri seperti J. Walter Thompson, kantor akuntan public AS seperti Price Waterhouse, atau perusahaan milik Negara ke tiga di Negara seperti agen periklanan Jepang di Italia. Sumberdaya lokal pada perusahaan partner akan sangat berharga ; misalnya ,pengetahuannya, akan kebiasaan setempat, termasuk hal-hal seperti kemungkinan mewawancara ibu-ibu rumah tangga pada saat para suami berada di tempat kerja; pengenalannya atas lingkungan setempat, termasuk alat transportasi yang tersedia untuk personil pewawancara di kota-kota kecil; dan kontak perusahaan itu di bagian lain Negara tersebut sebagai sumber untuk menyusun sampel.
Sejak awal, seseorang yang benar-benar mengerti prosedur riset pemasaran yang baik dan budaya setempat harus dilibatkan dalam semua tahapan desain riset. Orang tersebut dapat merekomendasi bahasa yang digunakan untuk kuesioner dan apa saja yang menyangkut sifat-sifat budaya, adat-istiadat, kebiasaan, dan ritual untuk diperhatikan dalam setiap tahapan riset. Orang tersebut bisa saja pemasar didikan AS atau orang yang cukup berpendidikan dan berpengalaman dalam bisnis, terutama dalam pemasaran.
Kuisoner pertama-tama dapat ditulis dalam bahasa Inggris, kemudian dari bahasa Inggris asli diterjehmahkan ke bahasa-bahasa setempat. Orang ketiga harus menerjemahkannya kembali kedalam bahasa Inggris. Versi terjemahan ini kemudian dibandingkan dengan versi bahasa inggris yang asli. Ketiga orang yang terlibat tersebut harus bekerja sama untuk menghilangkan perbedaan dalam ketiga versi kuesioner itu dengan mengubah ungkapan, idiom, dan kata-kata. Pada akhirnya, kuesioner dalam bahasa setempat harus dengan akurat mencerminkan pertanyaan kuesioner dalam bahasa Inggris yang asli.
Jika mungkin, orang-orang yang dibayar untuk melakukan wawancara harus mempunyai pengalaman sebelumnya. Perusahaan lokal yang kerja sama yang dibahas sebelumnya bisa`saja membantu disini. Dalam semua peristiwa, instruksi dan pelatihan yang lengkap harus diberikan sebelum pekerjaan dimulai. Sebenarnya, pelaksanaan wawancara harus dipraktikkan. Untuk memastikan bahwa para pewawancara mengikuti instruksi harus ditemukan cara untuk pengendalian sampel yang tepat.
Akhirnya, peneliti harus menarik kemungkinan sampel terbaik. Jika sampel bukan acak, peneliti harus menggunakan teknik statistik yang tepat dalam menganalisis informasi yang dikumpulkan dengan demikian hasilnya mencerminkan realitas dari situasi tersebut.
2.7 Organisasi untuk Riset Pemasaran Internasional
Riset pemasaran internasional dapat dilaksanakan di kantor pusat baik di AS maupun di Negara tuan rumah. Riset pemasaran di kantor pusat berguna untuk dua hal : perencanaan dan penganggaran jangka pendek, dan formulasi strategi. Contohnya, ramalan penjualan tahunan untuk setiap produk di setiap Negara akan menjadi bagian dari anggaran tahunan. Akan tetapi studi yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu produk baru yang berhasil dijual di AS harus diperkenalkan di pasaran internasional akan memiliki suatu focus strategi.
Studi riset pemasaran di Negara tuan rumah harus memperhatikan terutama operasi sehari-hari, siasat untuk mencapai tujuan yang ditentukan, dan rencana pemasaran jangka pendek. Contohnya, suatu studi dapat menjelaskan faktor-faktor yang bertanggung jawab terhadap buruknya kinerja penjualan pada kuartal sebelumnya. Demikian pula, riset pemasaran dapat dilakukan untuk memutuskan mana yang lebih baik, apakah kampanye dengan konsentrasi 6-minggu atau 10-minggu untuk penyebaran iklan sepanjang tahun. Pada dasarnya, ramalan penjualan dibuat untuk penyusun anggaran. Seperti disebutkan terdahulu, kantor pusat juga boleh membuat ramalan penjualan. Jadi, untuk pembahasan rencana dan anggaran tahunan, manajer di Negara tuan rumah dapat memakai ramalannya sebagai dasar untuk alokasi sumberdaya, sementara orang-orang di kantor pusat dapat memakai ramalan mereka untuk menegosiasi dan menyetujui anggaran Negara tersebut.
Riset pemasaran merupakan fungsi penting yang tidak perlu disangsikan, dan harus dilakukan baik dikantor pusat maupun di Negara tuan rumah. Orang-orang yang bertugas di kedua lokasi ini berbeda untuk setiap perusahaan. Contohnya, di NCR seorang asisten staf yang melapor ke wakil presiden pemasaran internasional bertanggung jawab untuk riset pemasaran di kantor pusat. Fungsi riset pemasaran untuk NCR di Negara tuan rumah dilakukan pada tingkat yang berbeda sesuai kepentingan masing-masing Negara terhadap perusahaan induk. Di Jepang, inggris, dan Jerman, NCR mempunyai departemen riset pemasaran yang besar karena perusahaan sangat aktif di pasar-pasar ini. Sebaliknya, di Negara seperti Pakistan di mana komitmen NCR amat kecil, studi riset pemasaran dapat ditugaskan ke konsultan luar.
Untuk melakukan riset pemasaran di tingkat perusahaan dan di Negara tuan rumah, beberapa riset pemasaran perusahaan bisa juga dilakukan di tingkat regional. Suatu perusahaan dapat membagi operasi internasionalnya ke beberapa kawasan; misalnya, eropa barat, timur jauh, amerika latin, timur tengah, afrika, dan asia tenggara. Setiap manajer Negara disatu kawasan akan melapor ke eksekutif regional tersebut. Berdasarkan pengaturan tersebut, eksekutif regional dapat mencari informasi riset pemasaran untuk mengormulasi strategi pemasaran regional atau mengembangkan perspektif pemasaran suatu Negara di kawasan tersebut. Bisa jadi ada orang tertentu yang bertanggung jawab untuk melakukan riset pemasaran dikawasan tersebut, atau seorang dari staf dapat mengemban tanggung jawab ini.
Perlu diperhatikan bahwa informasi pemasaran penting untuk semua tingkatan. Namun, proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan informasi yang berkaitan dengan pasar tidak perlu disebut riset pemasaran. Selanjutnya, tanggung jawab riset pemasaran tidak perlu dibebankan kepada orang pemasaran. Tentu saja, tingkat riset pemasaran yang dilakukan perusahaan akan berbeda sesuai dengan gaya manajemen dan pentingnya suatu Negara asing terhadap suatu produk tertentu.

2.8 Sitem Informasi Pemasaran Internasional
Di awal bab ini, telah diperkenalkan tiga istilah : riset pasar (market research), riset pemasaran (marketing research), dan intelijen pemasaran (marketing intelligence).  Sistem informasi pemasaran internasional(International marketing information system) adalah cara formal untuk menyusun arus informasi melalui tiga cara ini. Organisasi besar yang kompleks dapat melakukan bisnis di sejumlah besar Negara dengan sejumlah produk dan jasa. Kompleksitas ini ditambah dengan kesulitan dan tuntutan lingkungan bisnis dewasa ini membuat sistem ini sangat penting bagi para pemasar internasional untuk mendapatkan persediaan informasi yang memadai dan mutakhir guna melakukan gerakan yang benar.


BAB III
KESIMPULAN
Aktivitas riset internasional dapat diorganisasi secara formal didalam negeri atau di negara tuan rumah, atau dikedua tempat. Selanjutnya, organisasi riset pemasaran bisa saja hanya perorangan atau satu departemen dengan kesatuan yang luas sesuai dengan lingkup aktivitas pemasaran di suatu negara. Suatu perusahaan yang sangat terlibat dalam bisnis di seluruh dunia harus membentuk suatu system informasi pemasaran internasional dengan struktuk formal untuk menentukan kebutuhan informasi, untuk mengidentifikasi  sumber informasi, dan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi.


DAFTAR PUSTAKA
Jain, Subhash C.(2001).Manajemen Pemasaran Internasional.Jakarta:Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar